Warkop Sawah dan Sejuta Solusi

Organisasi IPNU IPPNU ranting sudah menginjak pada periode ke 4 dengan menjadikan rekan Muslich Habibi sebagai ketua  IPNU dan rekanita Afiatul Masita sebagai ketua IPPNU. Ranting Kedungturi saat ini bisa dikatakan ranting dengan keaktifan yang sangat baik dan mempunyai kader yang militan dalam mengembangkan organisasi. Akan tetapi menurut saya revolusi mental ranting Kedungturi dimula saat periode kedua pada masa rekan Rudi Nur Huda menjadi ketua IPNU tahun 2016-2018 dan pada saat itu saya menjadi wakil dari rekan Rudi.

Pada tahun pertama rekan Rudi menjabat sebagai ketua, organisasi ini masih terombang ambing dengan kader yang aktif hanya bisa dihitung dengan jari. Sampai pada malam itu saya dan rekan Rudi mendapat panggilan dari seseorang yang sanngat kami hormati dengan segala wejangannya. Dia adalah rekan Yahya, ketua PAC IPNU Taman pada saat itu dan salah satu penggerak berdirinya organisasi IPNU IPPNU di desa Kedungturi. Pada saat itu obrolan di telepon hanya singkat dan jelas, hanya "reneo nang sawah" atau bisa diartikan "kemari ke warkop sawah". Langsung kami bergegas ke warkop sawah untuk menemui rekan Yahya. Disana kami diberi pertanyaan mengenai kondisi ranting Kedungturi yang menurutnya sangat memprihatikan, dan kami menjawab dengan hati-hati takut akan kesalahan kata yang terucap yang akan menjadi bomerang kepada kami. Selesai kami menjawab, rekan Yahya memberikan wejangan-wejangan kepada kami untuk dengan ikhlas menjalankan amanah yang sudah diterima dan menyiapkan strategi untuk kelangsungan organisasi kedepannya.

Dan sampai saat ini pencarian solusi tentang permasalahan yang ada di organisasi hampir selalu dilakukan di warkop sawah, mungkin memang dari periode pertama organisasi ini pencarian solusinya di warkop sawah jadi sampai saat ini pun tetap di warkop sawah

Penulis: Rekan Muhammad Adam Bahtiar